Jumat, 20 Oktober 2023

Relevansi Perjalanan Pendidikan Nasional - Filosofi Pendidikan

Relevansi Perjalanan Pendidikan Nasional - Kesimpulan & Penjelasan

       Perjalanan Pendidikan Nasional Indonesia adalah cerminan evolusi pendidikan dari masa kolonial hingga kemerdekaan. Masa kolonial adalah waktu di mana pendidikan digunakan sebagai alat penjajahan dan terbatas pada kelompok elit, dengan pengaruh budaya Barat yang mendominasi. Namun, setelah kemerdekaan, tujuan pendidikan berubah, dengan fokus pada mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan semangat UUD 1945.



    Pentingnya pendidikan di masa ini tercermin dalam berbagai perubahan, termasuk berdirinya organisasi-organisasi seperti Budi Utomo dan sekolah Kartini, yang menggarisbawahi nilai pendidikan dalam memajukan bangsa. Namun, puncak dari perubahan ini adalah pendirian Taman Siswa oleh Ki Hajar Dewantara, yang mendorong pendidikan inklusif untuk semua lapisan masyarakat.



        Pengajaran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan sebagai proses memanusiakan manusia, kodrat alam, dan kodrat zaman, memberikan pemahaman mendalam tentang relevansi pendidikan dalam menciptakan karakter dan jati diri bangsa. Pendekatan yang diusulkan, seperti ing ngarso sung tulodo, in madyo mangun karso, dan tut wuri handayani, menggarisbawahi pentingnya peran guru sebagai pendidik dan fasilitator.



Kesimpulan

    Kesimpulan menggambarkan relevansi perjalanan Pendidikan Nasional dalam mencapai tujuan pendidikan yang inklusif dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan pemahaman ini, kita dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik dan mewujudkan visi pendidikan nasional yang sesuai dengan semangat perubahan ini. 

Refleksi

       Pemahaman ini telah mengubah pandangan saya tentang pendidikan. Guru bukan hanya pengajar, tetapi juga pendidik yang berperan dalam pembentukan karakter dan kepribadian peserta didik. Saya berkomitmen untuk menjadi guru yang mendukung, memahami, dan menghargai peserta didik, bukan hanya memberikan hukuman. Peserta didik memiliki peran aktif dalam pembelajaran dan harus dihargai sebagai subjek, bukan hanya objek. Serta menjadikan pembelajaran saya seorang guru yang berkemampuan di bidang ilmu pengetahuan dan menyenangkan dalam belajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Search

Pages