Kamis, 30 November 2023

Aksi Nyata - Penghayatan Nilai-Nilai Pancasila di SMKN 2 Padang Terhadap Identitas Manusia Indonesia

Pendahuluan:

        Pancasila, sebagai pilar ideologis negara Indonesia, memegang peran penting dalam membentuk identitas manusia Indonesia. Artikel ini secara kritis mengeksplorasi bagaimana penghayatan nilai-nilai Pancasila di SMKN 2 Padang memengaruhi identitas siswa, baik melalui observasi tanda dan simbol di sekolah maupun dalam proses pembelajaran.


Observasi Tanda dan Simbol di SMKN 2 Padang:

       SMKN 2 Padang sebagai tempat observasi menampilkan tanda dan simbol kebhinekatunggalikaan yang mencerminkan semangat persatuan dan keberagaman di sekolah. Contohnya, bendera Merah Putih yang berkibar dan lambang Garuda yang menjadi elemen utama dalam ruang lingkup sekolah.


Penghayatan Nilai Pancasila dalam Proses Pembelajaran:

        Proses pembelajaran di SMKN 2 Padang mencerminkan penghayatan nilai-nilai Pancasila melalui integrasi konsep keadilan, persatuan, dan gotong royong dalam setiap mata pelajaran. Misalnya, Sebelum belajar, siswa diajak untuk berdoa sesuai dengan kepercayaannya masing-masing yang mencerminkan nilai ketuhanan yang maha esa. Dalam pelajaran, siswa secara aktif diajak untuk memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari walaupun penerapannya belum maksimal. Konsisten dalam pelaksanaan upacara bendera setiap hari senin yang menanamkan nilai persatuan di sekolah. Bekerja secara berkelompok dalam berdiskusi yang menanamkan nilai pancasila sila ke 4.


Mempertegas Identitas Manusia Indonesia:

      Pengaruh penghayatan nilai-nilai Pancasila di SMKN 2 Padang terlihat dalam pembentukan karakter siswa. Siswa tidak hanya mengedepankan kecerdasan akademis tetapi juga nilai-nilai moral yang ditanamkan melalui kurikulum merdeka dan kegiatan ekstrakurikuler. Tidak hanya itu, keberagaman agama, suku dan budaya juga menjadikan mereka berteman dengan orang yang berlatar belakang berbeda. Hal ini mengukuhkan identitas manusia Indonesia yang berakar pada nilai-nilai kebangsaan. 


Kesimpulan:

        Melalui observasi tanda dan simbol serta penghayatan nilai-nilai Pancasila di SMKN 2 Padang, mahasiswa dapat menyaksikan dan menganalisis bagaimana elemen-elemen ini saling berinteraksi untuk memperkuat identitas manusia Indonesia. Pengaruh positif ini tidak hanya tercermin dalam kehidupan sehari-hari di sekolah, tetapi juga membentuk karakter siswa sebagai bagian integral dari masyarakat yang berlandaskan pada semangat kebangsaan. Dengan demikian, SMKN 2 Padang tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga sebagai wadah yang membentuk identitas nasional yang kuat pada generasi muda Indonesia yang berlandaskan pancasila.


Minggu, 05 November 2023

Koneksi Antar Materi - Pendidikan dan Nilai Sosial Budaya

Sumber: https://images.app.goo.gl/fF5vSvaBHcMVn4aGA

Sebelum mempelajari topik ini, saya mungkin melihat pendidikan sebagai tugas guru untuk "mengisi" pengetahuan peserta didik. Saya pikir pembelajaran adalah proses di mana guru memberikan pengetahuan kepada siswa, dan siswa hanya perlu menerima dan mengingat pengetahuan tersebut.

Sumber: https://fredimalabali.com/asset/foto_berita/kihajar.jpg


Namun, setelah membaca karya Ki Hadjar Dewantara, saya menjadi sadar bahwa pendidikan seharusnya lebih dari sekadar memberikan pengetahuan. Ia menekankan pentingnya memahami dan menghormati latar belakang sosio-kultural siswa dan mendorong pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa, yang memungkinkan siswa berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran.

Bagaimana saya berpikir dan bertindak setelah mempelajari subjek ini adalah sebagai berikut:

Saya sekarang lebih menyadari betapa pentingnya memahami latar belakang, budaya, dan pengalaman peserta didik saat merancang pembelajaran. Saya ingin menggunakan pendekatan yang lebih personal untuk setiap peserta didik dengan berkonsentrasi pada kebutuhan dan potensi mereka.

Pembelajaran interaktif memungkinkan siswa berpartisipasi aktif dalam proses belajar, bertukar pendapat, dan belajar dari pengalaman sosial. Itu adalah apa yang saya lebih suka.

Saya berusaha mewujudkan suasana kelas yang inklusif di mana setiap siswa merasa diterima dan dihargai tanpa memandang latar belakang mereka.

Saya menggunakan contoh dan situasi yang terkait dengan konteks sosial dan budaya peserta didik untuk membuat pengalaman belajar lebih nyata dan relevan dengan dunia nyata mereka.

Saya berusaha menerapkan pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam konteks lokal sosial budaya di kelas dan sekolah saya dengan menerapkan pendekatan pembelajaran yang lebih kolaboratif, mendorong diskusi dan pertukaran ide, dan mendorong kreativitas dan eksplorasi. Selain itu, saya bekerja lebih dekat dengan orang tua siswa dan komunitas lokal untuk memahami bagaimana pendidikan dapat lebih sesuai dengan realitas sosial dan budaya mereka.


Puisi Ki Hadjar Dewantara - Pendidikan yang Berpihak pada Murid

Pendidikan yang Berpihak pada Murid

oleh: David Tri Handoyo, S.Pd

Di dunia pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah cahaya,

Mengajar dan belajar dengan cinta yang mendalam,

Pendidikan yang berpihak pada murid adalah pedoman kita,

Dalam setiap anak, kita lihat potensi yang tak terhitung.


Mendengarkan suara mereka, mimpi mereka yang indah,

Menghormati perbedaan, keberagaman yang bermakna,

Dengan pendidikan yang berpusat pada murid yang kita bangun,

Mereka tumbuh dengan keyakinan, menuju masa depan yang cerah.


Ki Hadjar Dewantara adalah panduan, sebagai guru kita menjalankan,

Mengajar dengan kasih, dengan pengertian yang dalam,

Memotivasi, mendorong, menggali potensi mereka,

Pendidikan yang berpihak pada murid, dalam tindakan nyata kita hayati.


Di dalam kelas yang ramah, dalam ruang lingkungan yang inklusif,

Mereka belajar, bereksperimen, tumbuh dengan semangat yang kuat,

Ki Hadjar Dewantara, filosofi yang tak lekang oleh waktu,

Pendidikan yang berpihak pada murid, itulah yang kita sebarkan.


Kita jadikan dunia pendidikan tempat yang nyaman,

Dalam cinta dan kasih, kita bangun masa depan bersama,

Pendidikan yang berpihak pada murid, harapan yang menyala,

Untuk generasi masa depan, kita wujudkan, dengan cinta yang tulus.


Puisi ini mencoba menggambarkan bagaimana pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD) menginspirasi pendidikan yang berpusat pada murid, menghormati perbedaan, dan mengembangkan potensi setiap anak. Puisi ini dapat digunakan dalam kegiatan pengembangan profesional guru atau sebagai sumber inspirasi dalam lingkungan pendidikan. 

Puisi ini untuk memenuhi tugas mata kuliah filosofi pendidikan - Demonstrasi Kontekstual - Kontekstualiasi Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara

Search

Pages